Tentang Dini

Posting Komentar

 Bismillahirrahmanirrahiim. 

Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh. 

Selamat datang di blog kisahpisces, Temans. Rasanya senang banget kalian berkenan mengunjungi blogku ini. Salam kenal, ya. 

Wah, nggak nyangka kalo Temans mau menengok halaman ini. Pasti kepo, deh, sama aku. Ya udah, nggak pake lama, aku akan memperkenalkan diri. 

Kisahku di Masa Lalu 

Nama lengkapku Dini Veridatun, tapi aku lebih suka memakai nama Dini Verita sebagai nama pena. Aku asli wong Semarang dan sejak lahir menetap di sana. Hanya saja setelah menikah, suami memboyongku ke Kota Ungaran, tepatnya 1 kilometer dekat perbatasan Kota Semarang. Hihi …. 😄

Oh, ya, Dini Verita itu juga nama dari ibuku. Sepertinya waktu itu, Ibu masih labil ketika mau memberiku nama. Di Surat Keterangan Kelahiran, sebenarnya Ibu sudah mencantumkan nama itu dengan bolpoin. Tapi entah kenapa, nama itu justru diubah dengan pensil. 

Kata Ibu, namaku punya arti. ‘Dini’ yang berarti pagi, ‘Veri’ itu diambil dari bulan Februari, dan ‘Datun’ itu artinya perempuan. Jadi kalo digabung, namaku berarti perempuan yang lahir di pagi hari di bulan Februari. 

Tapi ada kisah ketika aku STM, seorang kakak kelas pernah mengartikan namaku dengan 'perempuan yang lahir terlalu dini' alias prematur. Setelah nanya ke Ibu, ternyata dulu aku memang hampir lahir prematur. Di usia kandungan 7 bulan, Ibu udah pendarahan. Tapi alhamdulillah, aku bisa dipertahankan sampe di usia kandungan 9 bulan.

Ah, sejak bayi aja namaku udah berpetualang, ya. Makanya ketika besar, orangnya pun nggak pernah bisa diam. Lebih senang menghabiskan waktu di luar rumah. Aku biasa dijumpai di sekolah dan camping bareng teman-teman kala liburan tiba. Selepas sekolah, menghabiskan waktu dengan bekerja dan kuliah di malam hari. 

Kisahku Masa Kini 

Pasca menikah, aku mengabdikan diri sepenuhnya sebagai ibu rumah tangga. Ya, kontras banget dengan petualanganku sebelumnya. Kini, aku banyak menghabiskan waktu di rumah, mendampingi 3 buah hati yang berhasil kulahirkan. 

tentang aku dan keluarga kecilku
tentang aku dan keluarga kecilku

Alhamdulillah, perjalanan rumah tanggaku berjalan baik. Meski selalu ada kerikil-kerikil kecil yang membuat kami tersandung, tak menyurutkan semangat untuk tetap berjihad membangun keluarga yang sakinah. 

Meski begitu, kecintaanku pada alam tak pernah surut. Di saat hari libur, suami selalu mengajakku berpetualang—meski nggak selalu treking menjejaki tanah penuh pepohonan. Alhamdulillah, ya, dia mengerti sekali jiwa petualangku. 

Setelah anak-anak beranjak remaja, kesibukanku sedikit berkurang. Aku mencoba mencari petualangan lain. Di tahun 2019 aku dipertemukan dengan komunitas menulis. Padahal sebelumnya, aku bukan termasuk orang yang senang merangkai kisah dalam tulisan—lebih akrab dengan suara musik yang berbau slowrock

Dunia literasi perlahan masuk ke jiwaku. Bukan hanya menulis cerita, tapi aku juga menantang diri untuk menjadi editor. Bahkan kini, jumlah buku yang aku sunting jauh lebih banyak dari antologi cerpenku. 

Berawal di tahun 2019 juga, aku belajar ngeblog. Sempat vakum setahun karena lebih memilih mempercantik naskah orang lain. Sekarang, aku kembali membangun blog untuk menuliskan petualangan-petualanganku di dunia nyata maupun di dunia maya. 

Blog Impianku 

Inilah blog impianku. Rumah yang menaungi kisah-kisah yang aku harapkan bisa memberi inspirasi bagi teman-teman. 

Judul 

Blog ini kuberi nama “kisahpisces”. Seperti tujuan awal, aku ingin mengisinya dengan kisah keseharianku. Bukan hanya kisah yang benar-benar aku lakukan, tapi juga kisahku berselancar di dunia maya. Mengembara jauh tak terbatas ke belahan dunia lain, lalu menuliskannya dalam blog ini. Dunia itu luas, jadi akan banyak kisah yang bisa aku bagi untuk teman-teman. 

Sayang sekali, ‘kan, jika semua petualangan yang kita lakukan menguap begitu saja tanpa ada kenangan yang tersimpan? Ada beberapa kisah yang belum kutulis, tapi sudah hilang dari ingatan. Entah faktor umur atau memang kapasitas otak yang sudah overload. 

Kemampuan berbicara yang masih terbatas—sengaja membatasi diri untuk berhati-hati dalam berbicara agar tak menyinggung perasaan orang lain, sehingga tak bisa menjadi diri sendiri. Begitu halnya dengan menulis yang sedikit-sedikit takut salah agar tak ada yang merasa tersindir. Aku yang introvert, selalu takut mengungkapkan pendapat di depan orang lain. Hanya bisa mengiyakan jika setuju dan diam bila tak sepaham. 

Ah, begitu sulitnya untuk menjadi diri sendiri selama ini hingga akhirnya menutup diri. Lebih senang berpetualangan dan menikmati keindahan dunia ini seorang diri--kini bareng anak dan suami. Ingin berbagi dengan cara yang asyik, cara yang ‘aku banget’ tanpa takut ada yang terlukai. 

Tagline 

Nggak jauh-jauh dari tujuan nama blog, tagline yang kupilih “Ada Cerita di Tiap Detik Kehidupan”. Ya, begitulah hidup yang harus kita jalani. Di setiap detiknya, pasti ada peristiwa yang terjadi. 

Meta Deskripsi 

"Inilah kisah seru seorang ibu rumah tangga dalam menjelajahi dunia”. Ya, itu adalah meta deskripsi yang akan ada pada blog ini. 

Lantas, kenapa harus ‘ibu rumah tangga’? Bukan perempuan atau wanita? 

Status yang kini aku sandang, membuatku tak bisa dengan leluasa menjelajahi dunia nyata. Kala tak mampu menjejakkan kaki, berselancar di dunia maya masih bisa kulakukan untuk menjelajahi setiap sudut dunia. Pekerjaan dinas kerumahtanggaan pun tetap dapat diselesaikan dengan baik. 

Lifestyle Niche 

Ingin menulis tentang apa aja yang insyaallah bermanfaat. 

Kisahku Bersama Nama Pena 

Penulis Antologi 

  • Rainbow of Life – Pena Kreatif Squad, 2019 
  • Bukan Kisah Biasa – Mandiri Jaya Publishing, 2019 
  • A Tribute to Doctors – Diandra Kreatif, 2019 
  • Tears of Love – Cleopatra Publisher, 2019 
  • Dolby yang Malang – YamaRose Publisher, 2019 
  • Prone to Death – Pena Kreatif Squad, 2019 
  • Semi di Batas Cinta dan Harapan – Komunitas KataKita, 2019 
  • The First Blood – Cleopatra Publisher, 2019 
  • How Dare You – Pena Kreatif Squad, 2019 
  • Sahabat Terbaik Nabi – Pena Kreatif Squad, 2019 
  • Tamu Tak Diundang – JMP, 2020 
  • First Love – Pena Kreatif Publishing, 2020 
  • Dunia si Kecil – Pena Kreatif Publishing, 2020 
  • Jurai Pena Juara – Pena Kreatif Publishing, 2020 
  • The Right Path – Pena Kreatif Publishing, 2020 
  • Lelampahing Gesang – Pena Kreatif Publishing, 2020 
  • A Tribute to Patients – Indiva Media Kreasi, 2020 

Belajar Jadi Editor 

  • Antologi cerpen Sampan Cinta – Pena Kreatif Squad, 2019 
  • Antologi cerpen Sudut Gelap – Pena Kreatif Publishing, 2020 
  • Antologi cerpen Wanita Berkerudung Kisah – Pena Kreatif Publishing, 2020 
  • Antologi cerpen Fictophilia – Diandra Kreatif, 2020 
  • Antologi kisah inspiratif Pelangi yang Tak Pernah Pergi – Kabar EzRin, 2020 
  • Novel Mimpi yang Terhempas – Dd Publishing, 2020 
  • Antologi cerpen Curhat Bumi, Bumiku Sayang Bumiku Malang – Dd Publishing, 2020 
  • Antologi cerpen Curhat Bumi, Jangan Biarkan Aku Menangis – Dd Publishing, 2020 
  • Antologi cerpen Unspeakable Words – Dd Publishing, 2020 
  • Antologi cerpen Jalan Cinta – Dd Publishing, 2020 
  • Novel Takdir Cinta Fatimah – Dd Publishing, 2020 
  • Novel Di Nadimu Mengalir Darahku – JMP, 2020 
  • Novel Dilamar Jadi Adik Madu – Pilar Pustaka, 2020 
  • Novel Mantan Terindah – Pilar Pustaka, 2020 
  • Novel Cut Nyak Lahore – Pilar Pustaka, 2020 
  • Buku Psikologi Industri dan Organisasi, Pendekatan Integratif dalam Menghadapi Perubahan – Dd Publishing, 2020 
  • Novel Iduladha Pertama Tanpa Suami – Pilar Pustaka, 2020 
  • Antologi kisah inspiratif Trip to Forgive, Perjalanan Para Perempuan Melepaskan Luka dan Menjemput Cahaya – Pilar Pustaka, 2020 
  • Antologi Membumi Mewangi, Kisah Hikmah Perjalanan Sahabat Salimah – Pilar Pustaka, 2020 
  • Antologi cernak Manisnya Buah Kejujuran – Ghirah Rachita Community, 2020 
  • Antologi cernak Seri Karakter - Pilar Pustaka, 2000
  • Antologi cernak Seri Hobi - Pilar Pustaka, 2000
Terima kasih atas kunjungannya, teman-teman. Jangan lupa untuk klik ‘ikuti/follow’, ya, agar teman-teman update terus dengan kisah-kisahku. Sampai jumpa. 

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh.

Posting Komentar