Depresi: Gangguan Kesehatan Mental yang Bisa Disembuhkan

Posting Komentar

 depresi salah satu gangguan kesehatan mental


   Ketika sakit secara fisik, kita bisa memeriksanya melalui prosedur medis. Tapi, hal itu nggak berlaku buat pemeriksaan kesehatan mental. Nggak mudah, lho, buat mendeteksi dan memahami kalau ada yang salah dengan kesehatan mental karena penyakit itu nggak kasat mata. 

Salah satu penyakit kesehatan mental yang nggak pandang usia dan paling rentan dialami siapa saja adalah depresi. Dan penelitian menyebutkan kalau wanita lebih sering mengalami depresi ketimbang pria. 

Definisi Depresi 

   Depresi adalah salah satu gangguan kesehatan mental yang menyebabkan suasana hati merasa sedih, tertekan, kehilangan hobi, dan memengaruhi perasaan, pola pikir serta perilaku seseorang. Dapat dikatakan, depresi mengakibatkan turunnya kualitas hidup. 

Nggak cuma itu, depresi juga memicu masalah emosional dan fisik. Penderita depresi sering merasa cemas berkepanjangan, putus asa, nggak tertarik lagi pada sesuatu yang biasa disukainya, merasa nggak berharga, menyalahkan dirinya sendiri, dan merasa nggak ada yang mau memahami mereka. 

Penyebab-Penyebab Depresi 

Beberapa alasan yang bisa dijadikan penyebab depresi, di antaranya: 
  • Memiliki anggota keluarga yang mempunyai riwayat depresi atau gangguan kesehatan mental lain yang risikonya lebih tinggi. Depresi itu sifatnya kompleks. Mungkin ada gen berbeda yang memberikan efek—meski kecil, dibanding gen tunggal yang punya kontribusi terhadap penyakit. Genetika depresi nggak sesederhana penyakit genetik murni lainnya. 
  • Pernah kehilangan seseorang yang amat dicintai, hubungan sosial yang bermasalah, ataupun situasi lain yang bikin stres. 
  • Alkohol, penyalahgunaan narkoba, juga beberapa obat resep dokter, seperti isotretinoin (biasanya digunakan buat mengobati jerawat), kortikosteroid, dan antivirus interferon-alfa. 
  • Trauma karena pernah mengalami kekerasan seksual, fisik, dan emosional yang bisa meningkatkan kerentanan depresi klinis. 
  • Lobus frontal pada struktur otak kurang aktif. 
  • Efek samping penyakit kronis, seperti nyeri kronis dan insomnia. 

Gejala Depresi 

Beberapa gejala yang bisa dirasakan penderita depresi, di antaranya: 
  • Selalu merasa bersalah. 
  • Sedih yang berkelanjutan. 
  • Sering putus asa, nggak berharga, dan rendah diri. 
  • Sensitif dan mudah marah. 
  • Selalu merasa khawatir dan cemas yang berlebihan. 
  • Sulit untuk berpikir, berkonsentrasi, juga mengambil keputusan. 
  • Merasa kelelahan dan nggak punya tenaga. 
  • Jadi mudah menangis. 
  • Nggak tertarik dan nggak punya motivasi pada segala hal. 
  • Punya pikiran buat menyakiti dirinya sendiri. Pada beberapa penderita sampai ingin bunuh diri. 
  • Siklus menstruasi yang berubah. 
  • Insomnia atau gangguan tidur. 
  • Konstipasi. 
  • Gaya bicara dan gerakan tubuh menjadi lebih lamban. 
  • Perubahan selera makan dan berat badan. 
  • Kehilangan gairah seksual. 

Komplikasi Depresi 

Komplikasi-komplikasi yang bisa saja terjadi akibat depresi, di antaranya: 
  • Obesitas atau kelebihan berat badan yang bisa menyebabkan sakit jantung juga diabetes. 
  • Muncul penyakit fisik. 
  • Mencari pelarian, biasanya ke alkohol dan narkoba. 
  • Gangguan panik, kecemasan, dan fobia sosial. 
  • Sering berselisih hingga menyebabkan konflik dengan keluarga, kesulitan membangun hubungan dengan orang lain, dan muncul masalah dalam belajar atau pekerjaan. 
  • Karantina sosial. 
  • Keinginan untuk menyakiti dirinya sendiri hingga bunuh diri. 

Tingkatan Depresi 

Ada tiga tingkatan depresi yang harus diketahui, yaitu: 
  • Depresi ringan 
Pada tahap ini, penderita biasanya mudah emosi dan marah, perubahan pola makan—entah meningkat atau malah menurun, mudah lelah, dan malas beraktivitas. Dia jadi sering terlihat sedih, murung, dan melamun. Nggak tertarik lagi pada hobinya, dihantui perasaan nggak berharga, dan rasa bersalah berkepanjangan. Pada depresi tingkat ini membuat penderitanya insomnia atau hiperinsomnia. 
  • Depresi sedang 
Penderita akan mengalami nyeri dada karena sulit tidur hingga mengganggu kerja jantung. Gerak tubuhnya menjadi lebih lamban dan perubahan siklus menstruasi pada wanita. 
  • Depresi berat 
Depresi tingkat ini, penderita berkeinginan kuat melakukan bunuh diri. Yang lebih parah lagi, kita biasa menyebutnya orang sakit jiwa karena nggak sadar akan perilakunya. 

Pengobatan Depresi 

   Setiap permasalahan pasti ada solusinya. Begitu juga dengan depresi. Meski nggak kasat mata, tapi ia dapat disembuhkan. 

Pada depresi ringan, ada beberapa jalan pengobatan yang bisa dilakukan, seperti melakukan hobi sehingga mampu menenangkan hati dan pikiran, juga bercerita tentang masalahnya pada seseorang yang bisa dipercaya. 

Tapi, kalau berada dalam kondisi depresi berat, pengobatannya harus melalui medis. Usahakan berkonsultasi ke dokter spesialis kesehatan jiwa, seorang psikolog, atau psikiater. 

Biasanya, dokter akan untuk membantu penderita dengan cara-cara berikut ini: 
  • Psikoterapi. 
  • Cognitive behavior therapy (CBT) yang bertujuan membantu penderita melepaskan perasaan dan pikiran negatif, lalu menggantinya dengan respon positif. 
  • Problem-solving therapy (PST) yang bertujuan meningkatkan kemampuan penderita menghadapi pengalaman yang memicu stres mereka. 
  • Interpersonal therapy (IPT), membantu mengatasi persoalan yang timbul saat berkomunikasi dengan orang lain. 
  • Terapi psikodinamis yang bertujuan membantu penderita paham apa yang dia rasakan, serta cara merespon perasaan itu. 
  • Obat antidepresan. Beberapa obat antidespresan yang sering dipakai adalah escitalopramsertralineparoxetinefluoxetinecitalopramduloxetinevenlafaxine, dan bupropion. Tapi ingat, pemakaian obat-obatan ini harus dalam pengawasan dokter karena efeknya yang cukup kompleks. 
  • Electroconvulsive therapy (ECT) atau terapi kejut listrik untuk penderita depresi yang nggak membaik meski udah diberi obat-obatan, penderita yang mengalami gejala psikosis, juga penderita yang ingin bunuh diri. 

Cara Menjaga Kesehatan Mental 

Untuk menjaga kesehatan mental, kita bisa melakukan beberapa cara sebagai berikut: 
  • Bikin hidup sesimple mungkin, baik rencana jangka pendek ataupun jangka panjang. 
  • Jangan suka menyendiri. Carilah komunitas sesuai hobi. 
  • Jaga pola makan dengan mengonsumsi makanan gizi seimbang. 
  • Berolahraga minimal 3-5 kali seminggu. Lakukan teratur dengan durasi 30 menit. 
  • Jauhi minuman beralkohol dan obat-obatan terlarang. 
  • Hindari stres biar hidup lebih santai. 
  • Merawat diri, seperti tidur yang cukup dan menyibukkan diri dengan kegiatan yang menyenangkan. 

   Jadi intinya, kita harus selalu berpikiran positif menghadapi permasalahan yang muncul dalam kehidupan sehati-hari. Selain melakukan pencegahan, kita juga harus bersandar pada Tuhan. Mempertebal iman agar kesehatan mental selalu terjaga. Salam sehat!


*Tulisan ini diikutsertakan dalam 30 Days Writing Challenge Sahabat Hosting 

Related Posts

Posting Komentar