Memory of Weekend

Posting Komentar
Nggak tau kenapa, tiba-tiba pengin nulis. Setelah aku cek, ternyata wiken kemarin belum berkisah tentang kegiatanku. Mumpung ingat, aku tulis dulu, ya.

Sabtu, 4 Juni 2022, nggak banyak yang aku lakukan. Kegiatan pagi berjalan seperti biasa. Sholat Subuh, masak, nyiapin Kinar sekolah, lanjut menyetrika. Karena Pakbud libur, tugas antar jemput dia yang pegang.

Habis nyetrika, aku coba berdiskusi sama Pakbud. Aku mengeluarkan unek-unek yang selama seminggu aku tahan. Aku hanya berpikir, mungkin hal itu yang membuat vertigoku kambuh.

Setelah berkali-kali didiskusikan, nyatanya hari ini aku harus mengulang kembali hal itu. Ya, keegoisan Pakbud yang selalu memutuskan segala sesuatunya sendiri, tanpa meminta pendapatku terlebih dahulu. Padahal, itu menyangkut rumah tangga kami. 

Aku belum tau apakah inti permasalahan itu akan aku buka di sini. Tapi apakah pantas? Apakah nggak termasuk membuka aib seseorang? Ah, padahal pengin banget kucurahkan semuanya.

Berulang kali diskusi, berulang kali pula dia minta maaf. Aku nggak tau kapan maaf itu akan bertahan, karena pada kenyataannya, suatu saat akan terjadi lagi. Hah, sudahlah!

Selesai diskusi, Pakbud jemput Kinar. Sementara, aku hanya nonton TV. Mandi pun nunggu dhuhur. Anehnya, ketika sholat dhuhur yang pertama, aku lupa nggak pake atasan mukena. Entah karena nggak fokus atau ngeblank. Akhirnya, aku terpaksa mengulang sholatnya.

Sore, aku ikut ngantar Kinar TPQ. Malamnya nonton film "Memory" yang dibintangi Liam Neeson. Ah, aktor itu selalu saja berperan sebagai pembunuh bayaran. Lagi dan lagi.

Minggu, 5 Juni 2022, selesai subuhan aku tidur lagi. Efek nonton sampe tengah malam.

Bangun cuma buat nyuci baju sama masak. Habis itu nonton TV. 

Pakbud ngajak jalan-jalan ke Kayangan, tapi sore aku harus menghadiri pertemuan PKK RW. Lagi pula, jalan-jalan pake Supra? Bisa bonyokan aku.

Sepanjang siang, hujan sudah turun meski cuma gerimis sedang. Karena tanggung jawab sebagai Ketua PKK RT, aku tetap berangkat.

Pulang dari PKK RW, aku momong Kinar dulu karena Pakbud lagi kejar laporan kantor. Sampe jam 9 malam, baru dia menyerahkan laptop itu padaku.

Rencanaku, aku pengin segera bikin notulen kegiatan RW itu. Qadarullah, anak lanang nelpon dari pondok. Alhamdulillah, senang dengar kabar kalo dia udah selesai 30 juz. Tinggal muroja'ah dan persiapan tasmi'.

Selesai ditelpon, aku fokus buat ngetik notulen. Alhamdulillah selesai dan aku share ke grup PKK RT.

Eh, anak lanang nelpon lagi. Katanya buat habisin jatah waktu nelpon yang seharusnya memang 30 menit. Ada aja ceritanya. Yang pasti, dia pengin nonton di Jatidiri kalo perpulangan nanti.

Dan aku mengakhiri hari dengan menonton BTS. Sekian hari aku nggak mengikuti perkembangan grupboy itu. Tau-tau udah ke Gedung Putih aja.

Hem, kayaknya cuma itu, deh, yang aku lakukan wiken kemarin. Untuk kisah hari ini, mungkin aku tulis ntar malam ato besok pagi, ya.


Gedanganak, hujan deras, gludug keras
Diketik pas nungguin Kinar TPQ sore

kisahpisces

Related Posts

Posting Komentar