Notulen yang Tertunda Nyatanya Bikin Pusing

Posting Komentar
Pagi ini, aku merasa pusing lagi. Ah, sekarang aku tahu penyebabnya. Aku terlalu memikirkan notulen PKS yang belum aku ketik.

Sudah dua hari sejak notulen itu diberikan, aku belum menginfokannya ke grup WA PKK RT. Padahal, aku sudah berjanji pada diriku sendiri dan sudah kuputuskan pada pertemuan PKK di bulan April, kalo setiap notulen akan aku share di grup.

Tujuanku, semua pengisian yang kader dapat dari RW atau lembaga lain yang diikuti, seluruh anggota juga harus tahu. Keterbatasan waktu pertemuan PKK RT setiap bulannya, nggak memungkinkan kami untuk membacakannya satu per satu. Dan sepertinya lebih efektif dan efisien kalo kami membaginya di grup. Semua anggota bisa membacanya.

Seperti memakan buah simalakama, ah ... aku juga sebenarnya nggak paham apa arti ungkapan itu. Tapi, saat ini aku merasa seperti itu, atau mungkin sama seperti ungkapan 'senjata makan tuan'. Apa yang sudah kuputuskan, harus aku laksanakan.

Nyatanya, sekarang itu sedikit membebaniku. Kalo aku menyuruh kader yang mengetiknya di grup, sepertinya beliau-beliau ini nggak akan bisa. Ada share-share an di grup aja, beliau datang ke rumahku, menyerahkan hape-nya padaku, dan memintaku buat meneruskan informasi-informasi itu ke nomerku.

Rencana mengetik di laptop pagi ini terpaksa tertunda lagi. Setelah Kinar berangkat sekolah (terpaksa diantar Pakbud lagi karena aku merasa mual dan pusing lagi), aku memaksakan diri buat sarapan. Terus, waktunya menjemur pakaian yang udah semalaman di mesin cuci.

Begitu selesai menjemur, aku melihat banyak rumput liar di pekarangan. Ah, lagi-lagi jiwa bersih-bersihku meronta. Padahal selama ini aku sudah berusaha cuek, sebagai salah satu aksi protes pada Pakbud karena permintaanku agar pekarangan diplester tak kunjung dipenuhi.

Aku segera mengambil cetok, engkrak, dan sapu lidi. Aku sudah berusaha secepat mungkin biar cepat selesai. Tapi begitu masuk rumah, jam sudah menunjukkan pukul setengah sembilan. Huaaa ... mana cukup buat ngetik?

Untuk menyegarkan pikiran, aku mandi pake keramas, berharap otakku bisa dingin.

Selesai mandi, aku menyalakan laptop sambil membuka WA di hape. Ah, baru ingat juga, ada informasi yang harus kuinfokan di grup PKK RT, terkait penundaan posyandu yang biasanya diadakan Sabtu pertama setiap bulannya.  

Aku ketik informasi itu lewat hape. Ternyata butuh waktu sekitar 15 menit buat mikir kata-kata seumprit itu. Tengok jam, sudah waktunya jemput Kinar. Dengan terpaksa, laptop kututup lagi. Ha ha.

Selesai menjemput, aku meniatkan diri buat benar-benar mengetik notulen itu. Fokus fokus! Setelah merangkum dan mengetik sekitar 463 kata, akhirnya notulen itu berhasil aku share ke grup. Alhamdulillah, tertunai sudah.

Aku belajar buat nggak menunda-nunda pekerjaan. Seperti halnya menulis blog ini. Sebisa mungkin, sekarang kutulis setiap hari biar nggak jadi beban di pikiran. Padahal kalo sudah selesai juga bikin plong dan lega, ya.

By the way, aku masih ada satu PR lagi, nih. Setelah baca kisahku yang kemarin-kemarin, kok sepertinya aku sudah butuh kursor atas, ya. Itu - tu, yang kalo diklik bisa langsung naik ke atas. Di blogger istilahnya apa, ya, kok aku lupa. Ah, iya, namanya tombol Back to Top.

Baiklah, daripada aku terlalu lama mikir, mending sekarang aku mau belajar lagi. Insyaallah nanti aku tulis caranya di kisahku selanjutnya.

kisahpisces

Related Posts

Posting Komentar