Kartu Baru, Tapi Udah Dipake Buat Akun WA Orang lain

Posting Komentar

 Baru registrasi tapi nomor udah punya akun WA

 Ceritanya, hari ini aku beli kartu perdana Telkomsel biar bisa ditelepon anak tengah tiap Ahad pertama dan ketiga. Kenapa harus Telkomsel? Ya karena ada kebijakan baru dari pondok. Padahal selama dua tahun kemarin, kami nyaman-nyaman saja memakai Indosat untuk berkomunikasi.

 It's okelah, toh ponsel bapaknya masih bisa diisi satu simcard lagi--daripada kosong. Pemikiran aku, nomor itu nantinya juga bisa buat si sulung bikin akun WA, karena cuma dia yang belum punya. Sementara, anak tengah udah punya akun WA dengan salah satu simcard yang ada di ponselku.

 Sampai rumah, aku segera aktivasi nomor itu pakai NIK-ku plus KK. Done, registrasi berhasil!

 Kemudian, nomor mulai aku save di ponsel. Setelah klik 'Simpan', ada tampilan yang membuat mulutnya menganga. Gimana enggak? Baru aja registrasi, kenapa nomor itu sudah punya akun WhatsApp? Aneh, 'kan?

 Aku coba untuk mengirim pesan ke akun WA itu. Nyatanya, langsung centang dua. Beberapa saat kemudian, warna centang dua abu-abu itu berubah jadi biru. Jadi, beneran nomor itu udah dipake orang?

 Aku pun mencari pencerahan lewat Mbah Google. Dari beberapa artikel yang aku baca, ternyata nomor-nomor yang udah tidak aktif, akan di-recycle dan kembali dijual oleh provider. Tapi, meskipun sebelumnya nomor itu udah dinyatakan 'mati', tapi akun WA yang pakai nomor itu tetap bisa dipake.

 Aku bener-bener merasa sedih dan kecewa. Ada rasa gimana, gitu, pakai nomor bekas orang lain. Kalo buat panggilan biasa tetap masuk ke ponsel bapaknya, sih, tapi kan nggak bisa buat bikin akun WA si sulung. Mo pake kloningan juga nggak seru, entar pesannya bingung mo masuk pintu yang mana.

 Nggak paham juga kenapa nomor-nomor yang hangus itu harus di-recycle. Apa karena sistem udah bingung muterin angka-angka karena banyaknya pengguna yang gonta-ganti nomor?

 Seharusnya provider juga memikirkan kenyamanan pengguna, dong. Bukan hanya dari sisi pengguna kedua, pengguna pertama pun akan risi jika nomornya yang hangus--barangkali tanpa disengaja--akan disalahgunakan pihak lain.

 Beda kejadian di awal-awal maraknya nomor perdana di tahun 2000-an, ya. Waktu itu, aku beberapa kali menjual nomorku yang hampir hangus dan nggak ada uang buat beli pulsa. Jadi, pengguna kedua bener-bener tahu kalo nomor itu bekas orang lain.

 Nyangka nggak, sih, masih segelan tapi udah nggak virgin

Related Posts

Posting Komentar