Antara Rapor dan Dokter Ari Adrianto -

Hari terakhir Kinar bersekolah di TK Darul Fathonah. Ya, hari ini Kinar terima rapor.

Rencana berubah sejak Kinar demam dan buang air besar lagi. Penyakitnya belum sembuh juga. Hampir seminggu dia menderita seperti itu.

Aku inisiatif meminta bantuan guru kelasnya. Aku cuma bisa ambil rapor, nggak ikut sosialisasi. Jadwal praktik Dokter Ari di RS Elisabeth dimulai jam 08.00-10.00. Nggak banyak waktu, kami harus bergegas.

Selesai ambil rapor, kami langsung ke Semarang. Sampai di RS Elisabeth, ternyata udah ada 2 pasien sebelum Kinar.

Kami menjelaskan keluhan penyakit yang dialami Kinar. Tanpa resep, Dokter Ari merujuk Kinar buat di-USG. Untuk sementara cek laboratorium ditangguhkan hingga menunggu hasil USG. Kata beliau kasihan anaknya kalo ditusuk-tusuk.

Jadwal USG Kinar udah melewati jam praktik Dokter Ari. Kinar harus puasa selama hampir 6 jam, baru dipanggil masuk ruang MRI.

Selesai USG, kami harus menunggu hasilnya selama hampir 30 menit. Alhamdulillah, hasil menunjukkan kalo nggak ada penyakit serius pada tubuhnya. Meski belum diterangkan Dokter Ari, tapi penjelasan dari foto USG udah gamblang banget. Semua tampak normal.

Kami langsung pulang. Rencana ke Rabbani sama Tahu Baxo Ibu Pudji ditunda. Pakbud pengin istirahat melihat kondisi Kinar yang nggak fit.

Bakda magrib, kami meluncur ke daerah Bendan Atas, dekat kampus Unika Soegijapranata. Kami menyewa mobil buat menjemput Mbak Funni besok.

Setelah cek-cek di Google, ternyata Rabbani dan Tahu Baxo Ibu Pudji mau tutup. Pakbud yang pengin sholat Isya' di Masjid At-Taufik Jalan Durian Banyumanik, terpaksa ngebut ke Ungaran. Alhamdulillah, barang yang kami cari, dapat semua.

Sampai rumah, aku bergegas ke warung tetangga. Nggak mau datang dengan tangan kosong, aku membawakan Arya jajan rentengan biar bisa dibagi sama teman-temannya. Padahal cuma dititipin doang, karena masih belum boleh dijenguk.

Udah, alhamdulillah malam ini semua beres. Besok bangun pagi, jam 6 harus berangkat dari rumah.