Ke Luwes Beli Alat Tulis

Posting Komentar
Nggak banyak yang bisa aku ceritakan hari ini.

Pagi ini, aku mengajak Funni ke Luwes. Sebelum balik, Funni udah ngomong pengin berbagi sama anak-anak SD yang muslim dan nggak mampu, sebagai rasa syukur dapat beasiswa dan nyelesaiin tahfiz 30 juz.

Kami langsung ke lantai 2. Berbagai keperluan alat tulis tersedia di sana. Kami sepakati bikin bingkisan buat 5 anak. Meski belum tahu siapa aja yang mau dikasih, tapi kami mantap bikin 5.

Buku tulis 5 pak yang kami ambil pertama kali. Buku kotak-kotak kecil buat matematika juga 5, buku kisah sahabat Nabi juga 5.

Pensil, bolpoin, rautan, penghapus, penggaris, tip-ex kertas, masing-masing juga 5. Funni nggak ngitung harganya. Pokoknya mana yang dia suka, diambil.

Selesai belanja alat tulis, Kinar minta ditemenin di area bermain. Nggak pake koin atau kartu, cuma pura-pura aja udah seneng.

Kami balik ke lantai 1, belanja di supermarket. Nggak banyak, cuma yang dibutuhin aja. Belum gajian, belum waktunya belanja.

Jam 11 siang, kami udah di rumah. 

Funni nunggu Amel, sahabat sejak dari SD. Qadarullah, acara yang Amel ikuti selesai sampai sore, jadi nggak jadi main.

Sementara, aku sama Kinar bisa tidur siang, setelah beberapa hari melewati waktu yang melelahkan. Alhamdulillah.

Duh, sedikit banget tulisannya. Mau gimana lagi, nggak ada yang bisa diceritain lagi. Maaf, ya.

kisahpisces

Related Posts

Posting Komentar