Antara Son Ye-jin dan Hyun Bin

Posting Komentar
Pagi yang hujan membuatku malas bangun. Apalagi mengantar Kinar ke TPQ pagi. Ah, membayangkan perjalanannya saja udah bikin aku tambah memeluk guling.

Kinar juga sulit kubangunkan. Akhirnya kuputuskan buat memboloskan Kinar.

Ah, Buku Wajib Dawis kembali menyapa ingatanku. Targetku pagi ini, semua buku administrasi selesai. Bismillah, ayo kerjakan!

Aku terlalu fokus mengerjakan. Hingga Kinar bangun, aku baru menyadari kalo udah jam 8. What's? Aku janjian jam 9.

Segera kukebut. Alhamdulillah, tinggal Buku Wajib RT 1 yang memang nggak bisa aku kerjakan sekarang. Rekapan di Buku Wajib Dawis 3 belum fix, masih menunggu data warga yang bentar lagi pada lahiran. Ya, ada 3 bumil di RT-ku.

Aku segera menyuruh Kinar mandi. Aku juga mandi di kamar mandi satunya. Pagi ini aku kembali bersemangat, udah lama nggak ketemuan sama "emak-emak pengacara". 

Inilah kami: aku, Murwanti (Onet), dan Umi. Dulu, kami sama-sama sekolah di STM Pembangunan. Satu angkatan tapi beda kelas. Bahkan Onet beda jurusan denganku dan Umi.

Onet jurusan Elektronika Komunikasi (EK), sedangkan aku dan Umi jurusan Listrik Tenaga (LT).

Banyak hal yang kami obrolkan. Mulai dari anak-anak kami yang mondok, kesemuanya cewek-cewek. Sampai ngobrolin harta.

Ah, semua sawang sinawang. Aku kira kehidupan kedua temanku itu lebih "enak". Ternyata, mereka juga menemui kesulitannya sendiri.

Onet terpaksa pulang duluan. Dia masih punya 2 anak balita cowok-cowok yang butuh perhatian ekstra. Si kecil pilek, sedangkan kakaknya diare. Super rempong pokoknya. Mau pulang aja, 'packingannya' lama.

Sementara, aku masih tinggal di rumahnya Umi. Kinar belum mau diajak pulang. Dia masih bermain masak-masakan sama Kirana, anaknya Umi.

Aku dan Umi lanjut ngobrol. Kali ini, yang jadi bahasan adalah teman-teman cewek sekelas kami dulu. Maafkan 🤭

Udah jam 2 siang. Ah, waktu terasa cepat berlalu. Tapi kami belum selesai ngobrolnya. Kinar juga masih di dapur sama Kirana.

Jam 3, kami harus benar-benar pulang. Kinar harus berangkat TPQ sore karena tadi pagi udah bolos. Alhamdulillah, dia mau pulang juga.

Sampai di rumah, Kinar langsung mandi. Eh, Pakbud pulang diantar Mas Iwan, rekan kerjanya. Lagi-lagi, doi habis renang.

Kegiatan TPQ sore berjalan lancar.

Selepas maghrib, aku berencana buat bantu ngisi Buku Data Warga yang sebenarnya akan aku serahkan pada masing-masing Ketua Dawis.

Buku-buku udah aku keluarkan dari lemari. Baru buka halaman 1, tangan rasanya berat banget buat bergerak.

Baru mulai, aku udah merasa jenuh! 

Buku-buku kembali aku masukkan ke lemari. Aku buka laptop, pengin nonton film yang kemarin dibahas di salah satu grup blogger. 

Memory of Remember

Kok nggak nemu di Telegram? Apa aku salah ngetik judul? Kayaknya bener itu, deh.

Aku ulangi lagi. Eh, malah nemu Memory of Alhambra. Rencana mau nonton Son Ye-jin malah ketemunya Hyun Bin. Bener-bener jodoh mereka.

Sebenarnya aku udah pernah nonton drakor ini. Tapi waktu itu cuma setengah-setengah, jadi nggak paham banget ceritanya.

Aku langsung download episode 1 sampai 16. Dan malam ini, aku bisa marathon episode 1 dan 2. Udah malam.

Eits, aku masih penasaran sama filmnya Son Ye-jin yang katanya menderita alzheimer. Ternyata judulnya A Moment to Remember.

Oalah, Son ... Son. 

Yowes, filmnya aku download besok aja.

kisahpisces

Related Posts

Posting Komentar