Hari Pertama Kinar di TPQ At-Taqwa Jambon

Posting Komentar

Sama seperti hari Selasa kemarin, hari ini juga nggak banyak yang bisa dikisahkan. 

Pagi kuhabiskan dengan menyelesaikan pekerjaan rumah. Gunungan baju harus selesai disetrika. Juga baju kotor yang siap digiling. Semua harus selesai hari ini karena besok fokus ke sekolah Kinar yang baru. Yup, SDN Ungaran 01. Ada pembekalan buat orang tua menjelang tahun ajaran baru.

Di sela-sela menyetrika, aku WA-nan sama Om Akbar. Kabar Pakbud yang minta laporan keuangan UMG, membuatku harus segera menyelesaikannya.

Aku to the point. Kutawar kapling Om Akbar yang ada di Mundingan, Cepoko. Dulunya itu kapling Pakbud. Dibeli Om Akbar yang rencananya buat umroh kedua ibu, yang qadarullah malah kami buat daftar haji.

Dalam waktu 1 jam, harga kami sepakati. Bismillah. Nggak ribet, nggak usah survei lagi.

Selesai menyetrika, aku langsung mandi. Berhubung nggak punya M-banking, aku harus ke bank buat transfer dengan nominal yang besar.

Alhamdulillah, DP Kapling udah masuk. Uang scoopy juga udah disimpan dulu di rekening BSI-ku, uang daftar ulang Funni sama Arya juga beres. Saldo bersih!

Sampai rumah, aku langsung bikin laporan pembukuan biar nggak lupa. Ah, terpaksa harus jebol uang beasiswanya Funni buat cadangan. Nggak ada dana lain.

Bakda dhuhur, tepatnya jam setengah 2, aku mengantar Kinar ke TPQ At-Taqwa di Jambon. Ini hari pertama Kinar di TPQ itu, setelah kami putuskan memindahkannya dari TPQ Darul Fathonah, sekolahnya yang dulu. Masih sama-sama Qira'ati. Karena sebelumnya kami udah konfirmasi dengan kedua TPQ, jadi Kinar tetap lanjut di jilid yang sama.

Alhamdulillah, aku bertemu lagi dengan ibu-ibu yang dulu antar jemput mengaji ketika masanya Funni Arya. Semua masih ingat sama aku, sampai banyak hal yang kami bicarakan. Dari nanya kabar, sekolah Kinar, hingga kabar anak-anak. Ah, ternyata aku masih punya teman.

Setelah ibu-ibu lain pulang, aku tetap menunggu di taman bermain TK. Kebetulan, TPQ ini jadi satu dengan TKIP, sekolahnya Funni dan Arya dulu. Nggak kerasa, aku tertidur di ayunan. Kinar pulang jam setengah 4.

Sampai malam, nggak ada lagi kisah lain. Hanya menonton televisi hingga waktunya istirahat.

kisahpisces

Related Posts

Posting Komentar