Akhir Tantangan 1W1P Gandjel Rel

Posting Komentar

Akhir tantangan Gandjel Rel

Nggak terasa, ini adalah pekan kedelapan dari 1W1P yang diadain Komunitas Gandjel Rel sejak awal Oktober lalu. Sungguh luar biasa bagiku yang alhamdulillah bisa konsisten mengikuti tantangan ini.

1W1P ini benar-benar tantangan. Gimana enggak? Aku yang mengakui belum bisa konsisten dalam mengerjakan sesuatu hal, bisa berhasil menyelesaikan 8 tema yang ditentukan.

Oke, sebelumnya kita flashback dulu, ya.

Tantangan pertama tentang tragedi Kanjuruhan. Tema itu muncul bertepatan dengan peristiwa kelam persepakbolaan. Beritanya mencuat karena korban meninggal yang lebih dari 100 orang. Di sini, aku enggak bahas tragedi Kanjuruhan secara langsung. Hanya kekhawatiranku ketika nonton bola di stadion yang penuh sesak dengan suporter. Jadi bisa dibilang, aku bercerita dari sudut pandang penonton.

Tema kedua tentang konten viral. Ya atau tidak dengan konten viral, itu semua tergantung dari kasusnya. Sayangnya, selama ini yang selalu viral adalah konten-konten negatif. Jarang sekali konten positif yang jadi trending.

Lalu, ada alasanku suka nonton drakor di tantangan ketiga. Meski suka, tapi aku tergolong pilih-pilih genre. Nggak semua drakor aku tonton. Bahkan, ketika teman-teman yang lain bilang kalo ‘drakor ini’ bagus, tapi kalo bukan genre yang aku sukai, tetap aja nggak aku tonton. Semua tergantung selera, ya, ‘kan?

Di tantangan keempat ada buku favorit. Mungkin buku favoritku berbeda dari teman-teman. Ketika yang lain udah punya buku favorit sejak zaman old, aku baru menemukan buku favoritku 3 tahun yang lalu, awal aku mulai mengenal literasi. Ya, membaca bukan hobiku sejak kecil. Dunia ini aku kenal secara nggak sengaja dari seorang teman yang belum pernah aku temui. Keren, ya.

Tema badmood muncul di tantangan kelima. Nah, yang dibahas di sini adalah cara mengatasinya. Kalo ini aku banget. Nggak tau kenapa, tiap hari mood-ku selalu berubah-ubah. Kadang seneng, kadang sebel. Tapi dari situ, aku bisa belajar mengenal diri sendiri.

Paling seneng pas nulis di tantangan keenam. Lancar jaya pokoknya. Yup, tentang film favorit. Meski film favoritku bukan film baru dan bentuknya serial, karena memang ada 5 DVD yang aku puter berulang-ulang. Tapi film ini memang t.o.p b.g.t. Menurutku …. Hehe.

Kebaya merah mampir di tantangan ketujuh. Sebenarnya aku nggak paham sama kasus ini. Apa yang bikin kebaya merah ini viral? Toh videonya nggak bisa aku tonton. Aku cuma menyayangkan, dengan nama ‘kebaya’ yang viral untuk konten negatif. Malu sama negara tetangga.

Akhirnya, tulisan ini adalah tantangan kedelapan. Kesan tentang 1W1P Gandjel Rel. Well, kalo boleh jujur, pekan ini mood-ku lagi nggak baik. Sebenarnya lagi males nulis. Bener! Tapi ada kewajiban yang harus aku selesaikan. Seperti yang aku bilang tadi, 1W1P ini tantangan buat aku yang belum bisa konsisten mengerjakan sesuatu hal.

Akhirnya aku mengakui kelemahan ini. Dan kalo ditanya, apa mau lanjut, aku akan jawab STOP! Saat ini, aku merasa ini bukan duniaku. Ini bukan passion-ku. Aku nggak mau membebani diriku sendiri. Aku nggak bisa lagi berpura-pura ‘harus bisa seperti orang lain’.

Menulis memang baik buat healing. Aku mengakui itu. Banyak hal yang bisa aku tulis di blog. Hanya terkadang, aku belum cakap menulis dengan kalimat yang baik. Terlalu lama berpikir justru bikin aku stres. Kalo ditulis apa adanya sesuai kata hatiku, yang keluar malah kalimat-kalimat seperti yang Temans baca ini. Nggak enak dibaca, ya.

So, nggak usah berpanjang lebar lagi, inilah akhir dari tantangan 1W1P Gandjel Rel yang bisa aku ungkapkan. Mohon maaf atas segala kekhilafan, dan mungkin juga ada tulisan yang nggak sesuai tema. Sampai jumpa di lain kesempatan. Bye!

Related Posts

Posting Komentar